BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional dilaksanakan dalam
rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat
Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya
mengejar lahiriah seperti sandang, pangan, perumahan, kesehatan, dan
sebagainya atau kepuasan batiniah saja seperti pendidikan, rasa aman,
bebas mengeluarkan pendapat dan sebagainya, melainkan juga keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan antara keduanya.
Dalam rangka menciptakan manusia
seutuhnya maka pembangunan pendidikan merupakan bidang yang penting
untuk mendapatkan prioritas. hubungan dengan hal tersebut, maka
pendidikan memerlukan konsep yang baku sehingga pelaksanaan sistem
pendidikan dapat menciptakan manusia yang siap pakai.
Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU sistem penddidikan nasional tahun 2003 dinayatakan bahwa:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (SPN, 2003 : 7).
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (SPN, 2003 : 7).
Dikatakan bahwa pendidikan itu
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga, sekolah dan
masyarakat, karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama
antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Dengan demikian unsur keluarga merupakan
hal yang penting sebelum mengarah lebih lanjut pada sekolah dan
masyarakat. Mengingat pentingnya peranan keluarga itu terhadap
pendidikan terutama terhadap anak-anaknya. Peranan orang tua yang
langsung terhadap anak-anaknya juga adalah mendidik untuk menciptakan
ilmu yang berguna baik melalui sekolah yang berlangsung secara terus
menerus maupun di lingkungan masyarakat di mana ia berada. Hal ini
berarti penyediaan materi dan spirit anak-anaknya turut menentukan,
termasuk mengawasi hal-hal yang tidak diinginkan agar tujuan mewujudkan
anak yang soleh dapat tercapai.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai
kelanjutan dari Sekolah Dasar memang peranan penting dalam menciptakan
manusia pembangunan yang bertaqwa kepada Allah SWT, dan biasanya
mencakup wilayah yang luas dan kebanyakan berada di pusat-pusat kota,
maka akan menciptakan siswa dari pedesaan sebagai siswanya yang merantau
yang tidak bisa diawasi secara langsung oleh orang tuanya. Di lain
pihak siswa yang hidup bersama orang tuanya di dekat lokasi sekolah
menengah pertama tersebut tentu bisa diawasi oleh orangtuanya. Padahal
semua yang merantau atau tidak mempunyai peluang-peluang yang sama untuk
meraih prestasi yang lebih baik.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2
Gangga terletak di wilayah Lombok Barat bagian utara, menampung siswa
dari pedesaan, sebagai perantau di samping siswa yang berada yang
tinggal bersama orang tuanya di sekitar lokasi tersebut. Yang tentunya
keberhasilan dari semua sista tersebut sangat dipengaruhi oleh
pengawasan dari orang tuanya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
peneliti tertarik mengangkat permasalahan tersebut untuk dilakukan
penelitian dengan judul ” Pengaruh Pengawasan Orang Tua Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMPN 2 Gangga Tahun Pelajaran 2007/2008″.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul penelitian di atas,
rumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana pengaruh pengawasan orang tua terhadap prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Gangga tahun ajaran
2007/2008.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh pengawasan orang tua terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2
Gangga tahun ajaran 2007/2008.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memperkaya hazanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan, terutama dalam prestasi belajar.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi dalam penelitian selanjutnya, dan dapat mengembangkan konsep-konsep pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi dalam penelitian selanjutnya, dan dapat mengembangkan konsep-konsep pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini dapat masukan bagi para guru dan juga orang tua agar memiliki pengawasan yang baik terhadap anak atau siswa agar tetap memberikan motivasi di dalam pembelajaran khususnya Pendidikan Agama Islam sehingga dapat meningkatkan prestasi yang lebih baik.
Hasil penelitian ini dapat masukan bagi para guru dan juga orang tua agar memiliki pengawasan yang baik terhadap anak atau siswa agar tetap memberikan motivasi di dalam pembelajaran khususnya Pendidikan Agama Islam sehingga dapat meningkatkan prestasi yang lebih baik.
E. Hipotesis
Adapun hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah Ada Pengaruh Pengawasan Orang Tua Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMPN 2 Gangga Lombok Barat Tahun Pelajaran 2007/2008.
F. Batasan Istilah
Untuk menghindari perbedaan tanggapan
dan interpretasi yang berbeda terhadap judul skripsi ini maka penulis
akan memberikan penjelasan pengertian kata yang terdapat dalam judul
ini.
1. Pengawasan Orang Tua
Pengawasan adalah identik dengan kata “controlling” yang berarti pengawasan, pemeriksaan”. Jadi, pengawasan orang tua adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang tua di luar proses belajar mengajar di sekolah atau pengawasan dalam upaya meningkatkan prestasi siswa untuk menjalani proses belajar mengajar selama tinggal bersama orang tua di rumahnya.
Pengawasan adalah identik dengan kata “controlling” yang berarti pengawasan, pemeriksaan”. Jadi, pengawasan orang tua adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang tua di luar proses belajar mengajar di sekolah atau pengawasan dalam upaya meningkatkan prestasi siswa untuk menjalani proses belajar mengajar selama tinggal bersama orang tua di rumahnya.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar, dalam “Kamus Umum Bahasa Indonesia” belajar berarti berusaha mendapatkan kepandaian. Sedangkan prestasi berarti hasil yang dicapai.
Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar, dalam “Kamus Umum Bahasa Indonesia” belajar berarti berusaha mendapatkan kepandaian. Sedangkan prestasi berarti hasil yang dicapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar