Sinopsis :
Kakek (Sudirman) melatih Yuma cara mengalahkan lawan layaknya seorang tentara setalah Yuma bercerita tentang masalahnya dengan Irfan dan gerombolan temannya yang bandel. Tak lama kemudian bergabunglah Asti, jago silat. Bersama-sama mereka mencetuskan strategi untuk mengalahkan Omar dkk.
Suatu hari Yuma membuntuti Kakek yang pergi dari rumahnya dan memergokinya sedang mengintip halaman sebuah rumah mewah, di mana ada gadis cilik sedang bermain. Anak kecil itu adalah cucu Kakek, Citra, yang dilarang bertemu dengan Kakek oleh anak Kakek sendiri, Widodo. Terungkap bahwa Kakek memiliki cerita keluarga yang pahit.
Strategi perang Kakek dan Yuma dkk berhasil, namun terjadi konflik di kompleks perumahan karena para orangtua menyalahkan Kakek atas keributan yang terjadi. Karena merasa bersalah, Kakek menarik diri dan enggan bertemu dengan Yuma dkk.
Kakek akhirnya memberanikan diri bertemu dengan Widodo untuk minta maaf atas kesalahannya di masa lalu sebagai seorang ayah. Kakek diizinkan bertemu dengan Citra. Pertemuan membuatnya berbahagia dan kemudian meninggal dengan tenang.
Kepergian Kakek menorehkan makna berarti bagi Yuma, Saleh, Asti, dan Widodo: sebuah kearifan untuk berani melawan rasa takut di dalam diri.
Kakek (Sudirman) melatih Yuma cara mengalahkan lawan layaknya seorang tentara setalah Yuma bercerita tentang masalahnya dengan Irfan dan gerombolan temannya yang bandel. Tak lama kemudian bergabunglah Asti, jago silat. Bersama-sama mereka mencetuskan strategi untuk mengalahkan Omar dkk.
Suatu hari Yuma membuntuti Kakek yang pergi dari rumahnya dan memergokinya sedang mengintip halaman sebuah rumah mewah, di mana ada gadis cilik sedang bermain. Anak kecil itu adalah cucu Kakek, Citra, yang dilarang bertemu dengan Kakek oleh anak Kakek sendiri, Widodo. Terungkap bahwa Kakek memiliki cerita keluarga yang pahit.
Strategi perang Kakek dan Yuma dkk berhasil, namun terjadi konflik di kompleks perumahan karena para orangtua menyalahkan Kakek atas keributan yang terjadi. Karena merasa bersalah, Kakek menarik diri dan enggan bertemu dengan Yuma dkk.
Kakek akhirnya memberanikan diri bertemu dengan Widodo untuk minta maaf atas kesalahannya di masa lalu sebagai seorang ayah. Kakek diizinkan bertemu dengan Citra. Pertemuan membuatnya berbahagia dan kemudian meninggal dengan tenang.
Kepergian Kakek menorehkan makna berarti bagi Yuma, Saleh, Asti, dan Widodo: sebuah kearifan untuk berani melawan rasa takut di dalam diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar